MANA YANG LEBIH PENTING: ALMAMATER BERGENGSI ATAU PRESTASI?

Edutafsi.com - Hai Sobat tafsi, ketika akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, banyak pelajar yang memilih universitas atau perguruan tinggi negeri favorit untuk mengejar gengsi. Tingginya persaingan untuk lolos ke universitas favorit pun tidak menjadi hambatan bagi mereka. Sebaliknya, mereka terus mempersiapkan diri semaksimal mungkin agar dapat bersaing dan menjadi pemenang.

Tapi, apakah almamater yang bergengsi adalah solusi yang tepat untuk merencanakan masa depan? Mana yang lebih penting untuk diutamakan, almamater atau prestasi?

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu pertimbangan calon mahasiswa sebelum memantapkan pilihan untuk berkuliah di mana adalah reputasi universitas atau perguruan tinggi yang akan dituju.

Pada umumnya, mereka cenderung mengutamakan universitas dan perguruan tinggi negeri yang memiliki reputasi baik serta bergengsi.

Predikat universitas favorit pun menjadi daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa.

Besarnya pertimbangan reputasi ini dapat dilihat dari semakin bertambahnya jumlah peminat setiap tahunnya.

Tingginya persaingan untuk lolos ke universitas tersebut menunjukkan bahwa jumlah pendaftarnya sangat banyak sementara daya tampungnya terbatas.

Adalah sebuah kebanggan ketika seseorang berhasil lolos dan berkuliah di sebuah universitas atau perguruan tinggi negeri favorit.

Dan ketika lulus, mereka akan merasa bangga sebab memiliki almamater yang bergengsi.

Berbekal almamater yang bergengsi tersebut, lulusan pun merasa bangga dan percaya diri untuk terjun ke dunia pekerjaan.

Akan tetapi, pada kenyataannya, selain almamater ada faktor lain yang menjadi pertimbangan dalam dunia kerja. Salah satunya adalah prestasi atau skill.

Nah, pada kesempatan ini, edutafsi ingin membagikan sebuah pandangan mengenai mana sih yang lebih penting antara almamater yang bergengsi atau prestasi yang mumpuni?

Sebelum kita mulai, mari kita lihat apa itu almamater dan prestasi.

Pengertian Almamater dan Prestasi

Almamater adalah perguruan tinggi, universitas, atau akademi tempat di mana mahasiswa pernah belajar dan menyelesaikan pendidikannya.

Dengan kata lain, almamater menjelaskan mahasiswa tersebut lulusan dari mana.

Istilah almamater seringkali disalahartikan oleh sebagian orang bahkan termasuk oleh mahasiswa. Tak jarang, mereka mengartikan almamater sebagai jas almamater.

Padahal almamater dan jas almamater adalah dua hal yang sangat berbeda.

Tapi bagaimanapun, jas almamater merupakan salah satu identiitas yang menunjukkan almamater seorang mahasiswa sebab setiap universitas atau setiap fakultas memiliki jas almamater tersendiri.

Sementara prestasi adalah pencapaian seseorang selama jenjang pendidikannya terutama prestasi selama berkuliah.

Prestasi yang edutafsi maksudkan pada pembahasan ini juga meliputi skill, kemampuan, atau keterampilan lulusan.

Almamater dan prestasi merupakan dua hal yang paling umum dijadikan bahan pertimbangan oleh perusahaan-perusahaan bonafit saat merekruit tenaga kerja.

Nah, kali ini kita akan bahas di antara dua faktor ini, mana sih sebenarnya yang paling penting?

Kelebihan Almamater Bergengsi

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, almamater ini merupakan salah satu bahan pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan tertentu saat merekruit tenaga kerja.

Banyak kalangan yang berpendapat, jika ingin mendapatkan pekerjaan yang bonafit, kuliahlah di kampus yang bergengsi yang bereputasi baik.

Kalangan ini percaya bahwa salah satu faktor yang akan dilihat oleh perusahaan sebagai faktor seleksi dalam rekruitmen tenaga kerja adalah almamater atau asal kampus pelamarnya.

Pemikiran ini juga menjadi salah satu pertimbangan mengapa calon mahasiswa umumnya lebih mengutamakan universitas negeri daripada universitas swasta.

Bahkan tak jarang yang beranggapan bahwa universitas swasta hanya cadangan jika tak lulus universitas negeri.

Sebagian orang berpendapat bahwa lulusan universitas negeri lebih diutamakan daripada lulusan universitas swasta sehingga peluang untuk lolos ke perusahaan bonafit lebih besar.

Hal ini sebenarnya cukup lumrah karena pada kenyataannya memang ada beberapa perusahaan bonafit yang lebih mengutamakan lulusan dari universitas negeri yang reputasi dan kualitasnya sudah diakui.

Sebagai contoh, sarjana teknik sipil lulusan ITB kemungkinan besar memiliki peluang yang lebih besar untuk lolos ke perusahaan milik negara daripada sarjana teknik sipil yang lulus dari universitas swasta dalam negeri.

Meski begitu, bukan berarti mereka yang almamaternya kurang bergengsi tidak mempunyai kesempatan.

Pada dasarnya, setiap lulusan memiliki kesempatan yang sama untuk bekerja di manapun selama mereka mampu dan kompeten.

Kelebihan Prestasi dan Skill

Sama seperti almamater, prestasi atau skill lulusan juga menjadi salah satu faktor yang diutamakan dalam rekruitmen tenaga kerja.

Bahkan faktor ini menjadi salah satu syarat mutlak bagi beberapa perusahaan bonafit.

Mengapa prestasi begitu penting? Prestasi menjadi salah satu pertimbangan penting karena menjadi tolok ukur mengenai skill dan keterampilan seseorang.

Dari prestasinya, perusahaan dapat melihat seberapa jauh kecocokan pelamar tersebut dengan posisi yang dicari.

Sebagian orang juga berpendapat bahwa jika ingin bekerja di perusahaan yang bonafit, maka harus memiliki prestasi yang unggul sehingga dapat bersaing dengan lulusan lain.

Prestasi yang dilengkapi dengan keterampilan serta skill yang mumpuni akan menjadi kekuatan tersendiri.

Ketika beberapa lamaran diterima, tentu perusahaan akan menyeleksi pelamar mana yang paling kompeten.

Seleksi tersebut biasanya dimulai dengan memeriksa kelengkapan berkas dan prestasi akademik pelamar (umumnya dilihat dari segi indeks prestasi).

Jika prestasi akademik menjadi faktor utama seleksinya, tentu saja pelamar yang memiliki indeks prestasi kumulatif yang paling tinggilah yang akan diutamakan, terlebih jika pelamar berasal dari almamater yang sama.

Sebagai contoh, dua orang sarjana teknik industri dari ITB menjatuhkan lamaran ke sebuah perusahaan bonafit di ibu kota.

Dari kedua sarjana tersebut, sarjana yang memiliki indeks prestasi 3,4 memiliki peluang lebih besar dibanding sarjana yang indeks prestasinya 2,8.

Selain dari segi berkas lamaran, prestasi lulusan juga diuji melalui proses seleksi lanjutan. Seleksi tersebut dapat berupa tes tertulis, tes lisan, atau interview.

Nah, pada tahap ini, tentu prestasi lebih diutamakan daripada almamater.

Lulusan yang berprestasi tentu memiliki daya saing yang lebih besar untuk lolos dari setiap tahapan seleksi.

Apapun almamaternya, jika lulusan benar-benar kompeten dari segi prestasi dan skill, maka peluang lolosnya juga besar.

Pilih Almamater atau Prestasi

Dari ulasan di atas, lalu mana sih yang paling penting? Kalau menurut pandangan edutafsi, prestasi lebih penting dibanding almamater.

Karena di mana pun Sobat Tafsi berkuliah, selama kalian benar-benar kompeten, pasti bisa mendapatkan pekerjaan bonafit.

Lagipula, menurut edutafsi prestasi tidak terlalu bergantung pada almamater. Sekalipun seseorang lulus dari universitas yang tidak bergengsi, jika ia memiliki prestasi yang unggul tentu ia akan berhasil menemukan jalannya.

Pilih almamater bergengsi atau prestasi?

Sebaliknya, almamater memiliki ketergantungan pada prestasi. Apa gunanya seseorang berkuliah di tempat yang bergengsi jika ia tidak memiliki prestasi yang dapat ia andalkan.

Tentu saja lulusan seperti itu akan sulit bersaing.

Akan tetapi, almamater juga penting untuk dipertimbangkan. Tentu akan lebih baik jika Kalian adalah lulusan yang berprestasi dengan almamater bergengsi.

Lulus dari universitas favorit dan memiliki prestasi yang membanggakan tentu jadi modal yang bagus untuk terjun ke dunia kerja.

Nah, demikian pandangan edutafsi mengenai pentingnya almamater dan prestasi untuk terjun ke dunia kerja.

Kalau menurut Sobat Tafsi gimana? Mana yang lebih penting almamater atau prestasi? Komen di bawah ya!

Jika Sobat Tafsi merasa ulasan ini bermanfaat dan bagus untuk dibaca, bantu edutafsi ya untuk membagikannya kepada teman-teman kalian agar manfaatnya tidak berhenti pada kalian saja. Terimakasih.

Comments

Popular posts from this blog

A Guide to RSS Aggregators

300 CONTOH KALIMAT SIMPLE PRESENT TENSE

"Who's the Boss?" 10 ways to start taking control (time management, goal setting, record tracking)